
Indonesia tengah melangkah lebih jauh dalam perkembangan teknologi digital, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Tidak hanya menjadi konsumen teknologi, Indonesia kini berambisi menjadi poros AI di Asia Tenggara. Langkah ini tidak main-main, mengingat potensi besar yang dimiliki dari sisi sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi digital, hingga peran pemerintah yang mulai serius mendukung ekosistem AI nasional.
1. Dukungan Pemerintah dan Regulasi
Salah satu fondasi penting untuk mewujudkan ambisi ini adalah adanya dukungan regulasi dari pemerintah. Melalui strategi nasional AI yang telah diluncurkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) — kini BRIN — Indonesia telah merancang arah pengembangan AI untuk sektor-sektor prioritas, seperti pendidikan, kesehatan, reformasi birokrasi, pangan, mobilitas, hingga smart city. Regulasi ini membuka ruang inovasi bagi sektor swasta, startup, dan institusi pendidikan untuk mengembangkan teknologi berbasis AI secara kolaboratif.
2. Talenta Digital yang Kian Berkembang
Indonesia memiliki bonus demografi yang besar. Dalam hal ini, generasi muda menjadi kunci dalam pengembangan AI. Beberapa universitas dan kampus terkemuka telah memasukkan kecerdasan buatan ke dalam kurikulum mereka, termasuk program riset dan laboratorium khusus untuk AI dan data science.
Selain itu, banyak talenta Indonesia yang kini berkontribusi di perusahaan teknologi global. Ini menunjukkan bahwa kemampuan dan kualitas SDM Indonesia tidak bisa dianggap remeh.
3. Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan Internasional
Pemerintah tidak berjalan sendiri. Banyak perusahaan teknologi besar mulai menjadikan Indonesia sebagai market utama dan pusat pengembangan regional untuk produk-produk berbasis AI. Baik dari perusahaan lokal seperti Bukalapak, Tokopedia, Gojek, hingga Google dan Microsoft yang terus memperluas investasinya di Indonesia. Kolaborasi ini menghadirkan peluang transfer teknologi dan peningkatan skill untuk pengembang lokal.
4. Perkembangan Infrastruktur Digital
Untuk mendukung perkembangan AI, infrastruktur digital menjadi kunci. Indonesia terus membangun pusat data, memperluas jaringan internet hingga pelosok, dan mendorong penggunaan cloud computing. Pemerintah juga menggandeng berbagai vendor teknologi untuk menyediakan layanan komputasi yang murah dan mudah diakses. Hal ini memungkinkan startup kecil sekalipun dapat melakukan eksperimen dan pengembangan AI tanpa harus memiliki infrastruktur mahal.
5. Potensi Ekonomi Digital Indonesia
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai lebih dari USD 130 miliar pada 2025. Ini adalah peluang besar untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam AI, terutama di sektor e-commerce, fintech, agritech, hingga healthtech.
Penggunaan AI dapat membantu pelaku bisnis menganalisis data pelanggan, mengoptimalkan logistik, hingga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
6. Tantangan yang Harus Diatasi
Meski prospeknya menjanjikan, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti kesenjangan digital, literasi teknologi yang belum merata, serta perlunya kebijakan perlindungan data pribadi yang lebih kuat. Namun, tantangan ini dapat diubah menjadi peluang dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil.
7. Menuju Ekosistem AI yang Berkelanjutan
Langkah selanjutnya adalah menciptakan ekosistem AI yang berkelanjutan. Ini termasuk memastikan adanya program edukasi yang menyeluruh, insentif bagi pelaku industri AI, serta integrasi AI dalam pelayanan publik dan UMKM.
Jika dilakukan dengan serius dan terstruktur, Indonesia bisa bukan hanya sebagai pengguna, tapi juga produsen teknologi AI yang dapat diekspor ke berbagai negara Asia Tenggara bahkan dunia.
Kesimpulan
Perjalanan Indonesia untuk menjadi poros AI di Asia Tenggara bukan sekadar mimpi. Dengan potensi talenta muda, dukungan pemerintah, serta kolaborasi lintas sektor yang terus berkembang, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat kecerdasan buatan regional. Dengan langkah yang tepat, mimpi menjadi hub AI Asia Tenggara bukan hanya mungkin, tapi bisa segera tercapai.