
Kita sering berpikir bahwa tulisan hanyalah rangkaian kata yang lewat. Padahal, ia adalah jejak β sesuatu yang bisa kita lihat kembali, baca ulang, dan pahami dari sudut pandang yang berbeda. Karena itu aku menulis. Bukan karena aku paling tahu, tapi karena aku ingin mengingat.
Menulis hari ini adalah bentuk cintaku pada diriku yang akan datang.
Saat nanti aku lupa betapa kuatnya aku menghadapi sesuatu, tulisan ini akan menjadi pengingat.
Saat aku merasa gagal, aku ingin membaca kembali bahwa aku pernah bangkit.
Saat aku ragu, aku ingin menemukan keyakinan yang pernah aku tulis sendiri.
π± Tentang Proses yang Kadang Lambat, Tapi Nyata
Tidak semua hal harus cepat. Tidak semua mimpi langsung jadi nyata. Tapi setiap langkah kecil β termasuk tulisan ini β adalah bagian dari perjalanan. Dan perjalanan, sekecil apapun, tetap berarti.
Dulu aku takut menulis karena takut salah. Takut nggak ada yang baca.
Tapi sekarang aku sadar, bukan jumlah pembaca yang paling penting, tapi makna yang kutinggalkan untuk diriku sendiri.
π§ Merancang Masa Depan dengan Tulisan
Tulisan bukan hanya untuk mengenang, tapi juga untuk merancang.
Ketika aku menulis tentang mimpi, aku sedang mengikat niat.
Ketika aku menulis tentang rencana, aku sedang membentuk arah.
Dan ketika aku menulis tentang siapa aku hari ini, aku sedang menyiapkan ruang untuk tumbuh menjadi siapa aku di masa depan.
π Penutup: Untuk Kamu yang Sedang Berproses
Kalau kamu membaca ini dan sedang merasa bingung, lelah, atau bahkan kehilangan arah β cobalah menulis.
Tuliskan apa pun: rasa, pikiran, harapan.
Karena suatu hari nanti, kamu akan membaca kembali semuanya dan berkata:
βTernyata aku sudah sejauh ini.β
Mari kita terus menulis hari ini β bukan hanya untuk hari ini,
tapi untuk esok yang lebih jelas dan masa depan yang lebih sadar.